( PERTANIAN MASA
DEPAN )
1.
Latar Belakang
Indonesia saat ini menghadapi sejumlah masalah pembangunan ekonomi yang
kompleks. Sejumlah masalah yang dimaksud mencakup pendapatan rakyat rendah, tingkat
kemiskinan relatif tinggi, pengangguran tinggi, ketimpangan ekonomi,
pem-bangunan ekonomi daerah yang berjalan lambat, utang luar negeri relatif
tinggi, kelangkaan energi, ketahanan pangan keropos, dan kemerosotan mu-tu
lingkungan hidup. Masalah pembangunan eko-nomi tersebut memerlukan pemecahan
sesegera mungkin.
Dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang juga menghadapi kesulitan
pembiayaan pemba-ngunan, untuk memecahkan masalah tersebut, kita perlu
melakukan penajaman (focusing) strategi pembangunan ekonomi ke
depan.
.
1)
Tujuan
§ Meningkatkan
kesejahteraan petani terutama kelompok masyarakat yang mata
pencahariannya berkaitan langsung dengan sumberdaya pertanian.
§ Memanfaatkan
kekosongan kegiatan pada waktu luang dan menguatkancashflow usaha
tani dengan melakukan diversivikasi horisontal pada usaha tani.
§ Menerapkan LEISA (Low
External Inputs for Sustainable Agriculture) dan bio-cycle sehingga
tercapai efisiensi biaya usaha tani yang akan menurunkan harga pokok produksi.
§ Menerapkan prinsip
6-R (Rethinking-Reducing-Recovering-Reusing-Recycling-Responding).
§ Meningkatkan
keunggulan komparatif dan kompetitif produk pertanian baik produk primer maupun
olahan, sehingga memiliki daya saing yang kuat.
§ Menjaga dan
meningkatkan kualitas sumberdaya petani
2)
Kemajuan
Pertanian Masa Depan
1. Digunakannya varietas-varietas tanaman yang lebih produktif, lebih
bermutu, lebih tahan atau toleran pada hama dan penyakit utama, lebih tahan
pada kekurangan air dan hara, serta dapat berproduksi tinggi pada lahan-lahan
marginal.
2. Lebih memanfaatkan biota di lingkungan pertanian, baik untuk
meningkatkan kesuburan lahan, maupun toleransi terhadap OPT.
3. Penggunaan pupuk akan lebih bijaksana, berdasarkan Integrated Plant
nutrition System, sehingga tidak berlebih, berdasarkan kebutuhan riel tanaman,
tidak banyak yang tercuci dan mencemari lingkungan.
4. Penggunaan pestisida akan sangat berkurang; pengendalian organisme
pengganggu tanaman akan berdasarkan PHT.
5. Konsolodasi lahan-lahan pertanian akan terjadi, sehingga
pengelolaan sistem produksi akan lebih mudah.
6. Tenaga kerja di pertanian berkurang karena urbanisasi dan menjadi
pekerja pada sektor industri, sehingga:
a. terjadi peningkatan mekanisasi pertanian,
b. input
energi biologi (tenaga ternak atau tenaga manusia) akan banyak diganti energi
mekanik berbasis biologi, seperti biodisel maupun bioetanol,
c. daya tawar petani dan buruh tani lebih tinggi, sehingg
kesejahteraannya meningkat.
7. Produktivitas pertanian akan meningkat lagi setelah leveling off
yang terjadi bisa diatasi.Produksinya juga lebih bermutu, lebih bergizi, lebih
aman karena sistem pertanian dikelola dengan lebih baik.
8. Petani akan mempunyai catatan pertanian, sehingga tuntutan
terhadap traceabilitydapat dipenuhi.
3)
Pola Pertanian
Di Masa Depan
Menghadapi
tantangan yang makin besar, pertanian masa depan tidak akan bisa bertahan hanya
dengan pola seperti pertanian saat ini (konvensional). Tetapi pertanian konvensional masih akan memegang peran yang
cukup penting. Pada masa yang akan datang akan ada 3 pola
pertanian penting, ialah (1) Pertanian Konvensional; (2) Pertanian Konservasi;
(3) Pertanian dengan Teknologi Tinggi. Pada masa 5-10 tahun ke depan, di Indonesia pertanian
konvensional akan tetap dominan, namun masukan teknologi pada pola ini akan
semakin tinggi.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar