Kamis, 15 Oktober 2015

PERTANIAN MASA DEPAN



( PERTANIAN MASA DEPAN )




1.      Latar Belakang
Indonesia saat ini menghadapi sejumlah masalah pembangunan ekonomi yang kompleks. Sejumlah masalah yang dimaksud mencakup pendapatan rakyat rendah, tingkat kemiskinan relatif tinggi, pengangguran tinggi, ketimpangan ekonomi, pem-bangunan ekonomi daerah yang berjalan lambat, utang luar negeri relatif tinggi, kelangkaan energi, ketahanan pangan keropos, dan kemerosotan mu-tu lingkungan hidup. Masalah pembangunan eko-nomi tersebut memerlukan pemecahan sesegera mungkin.
Dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang juga menghadapi kesulitan pembiayaan pemba-ngunan, untuk memecahkan masalah tersebut, kita perlu melakukan penajaman (focusing) strategi pembangunan ekonomi ke depan.

.




1)      Tujuan

§  Meningkatkan kesejahteraan petani terutama kelompok masyarakat yang mata                                                                       pencahariannya berkaitan langsung dengan sumberdaya pertanian.
§  Memanfaatkan kekosongan kegiatan pada waktu luang dan menguatkancashflow usaha tani dengan melakukan diversivikasi horisontal pada usaha tani.
§  Menerapkan LEISA (Low External Inputs for Sustainable Agriculture) dan bio-cycle sehingga tercapai efisiensi biaya usaha tani yang akan menurunkan harga pokok produksi.
§  Menerapkan prinsip 6-R (Rethinking-Reducing-Recovering-Reusing-Recycling-Responding).
§  Meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif produk pertanian baik produk primer maupun olahan, sehingga memiliki daya saing yang kuat.
§  Menjaga dan meningkatkan kualitas sumberdaya petani




2)      Kemajuan Pertanian Masa Depan

1. Digunakannya varietas-varietas tanaman yang lebih produktif, lebih bermutu, lebih tahan atau toleran pada hama dan penyakit utama, lebih tahan pada kekurangan air dan hara, serta dapat berproduksi tinggi pada lahan-lahan marginal.
2. Lebih memanfaatkan biota di lingkungan pertanian, baik untuk meningkatkan kesuburan lahan, maupun toleransi terhadap OPT.
3. Penggunaan pupuk akan lebih bijaksana, berdasarkan Integrated Plant nutrition System, sehingga tidak berlebih, berdasarkan kebutuhan riel tanaman, tidak banyak yang tercuci dan mencemari lingkungan.
4. Penggunaan pestisida akan sangat berkurang; pengendalian organisme pengganggu tanaman akan berdasarkan PHT.
5. Konsolodasi lahan-lahan pertanian akan terjadi, sehingga pengelolaan sistem produksi akan lebih mudah.
6. Tenaga kerja di pertanian berkurang karena urbanisasi dan menjadi pekerja pada sektor industri, sehingga:
a. terjadi peningkatan mekanisasi pertanian,
b. input energi biologi (tenaga ternak atau tenaga manusia) akan banyak diganti energi mekanik berbasis biologi, seperti biodisel maupun bioetanol,
c. daya tawar petani dan buruh tani lebih tinggi, sehingg kesejahteraannya meningkat.
7. Produktivitas pertanian akan meningkat lagi setelah leveling off yang terjadi bisa diatasi.Produksinya juga lebih bermutu, lebih bergizi, lebih aman karena sistem pertanian dikelola dengan lebih baik.
8. Petani akan mempunyai catatan pertanian, sehingga tuntutan terhadap traceabilitydapat dipenuhi.

3)      Pola Pertanian Di Masa Depan

Menghadapi tantangan yang makin besar, pertanian masa depan tidak akan bisa bertahan hanya dengan pola seperti pertanian saat ini (konvensional). Tetapi pertanian konvensional masih akan memegang peran yang cukup penting. Pada masa yang akan datang akan ada 3 pola pertanian penting, ialah (1) Pertanian Konvensional; (2) Pertanian Konservasi; (3) Pertanian dengan Teknologi Tinggi. Pada masa 5-10 tahun ke depan, di Indonesia pertanian konvensional akan tetap dominan, namun masukan teknologi pada pola ini akan semakin tinggi.


SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar