1. Pengertian
Teh adalah minuman yang mengandung kafein,
sebuah infusi yang
dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari
tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh
dibagi menjadi 4 kelompok: teh
hitam, teh
oolong, teh
hijau, dan teh
puih.
1.
Manfaat Teh
Ø Sebagai antioksidan untuk menangkap
radikal bebas dalam tubuh, juga ampuh mencegah berkembangnya
sel kanker dalam tubuh, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan
darah dan kadar gula dalam darah. Manfaat ini dikarenakan adanya
Polifenol pada Teh berupa katekin dan flavanol.
Ø Dalam satu cangkir teh mengandung
vitamin E sebanyak sekitar 100-200 IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi
tubuh manusia. Fungsinya menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi
halus.
Ø Vitamin C dalam Teh berfungsi juga
sebagai antioksidan dan untuk meningkatkandayatubuh.
Ø Vitamin A dalam Teh untuk mejaga
kesehatan mata, hati, dan lain sebagainya.
Ø Mencegah bau mulut, kerusakan gigi
yang dilakukan oleh MONOCITRAT dan FLUORIDE (Menganese, Zinc, Potassium) dalam
Teh.
Ø Membantu metabilisme makanan karena
mengandung vitamin B komplek.
2.
Kelompok dan Pengelolaan
Teh
Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun
teh Camellia sinensis segera layu dan mengalamioksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik.
Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi
pemecahanklorofil dan terlepasnya unsurtanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap
panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan
pada tahap yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh
sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan
istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakanragi dan tidak adaetanolyang dihasilkan seperti layaknya prosesfermentasiyang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan
teh ditumbuhi yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh
yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung
unsur racun dan unsur bersifatkarsinogenik.
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat
oksidasi:
Teh yang dibuat dari
pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik
dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh
putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain
sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok,
walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai
populer.
Daun teh yang
dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun
mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan
pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional
Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan
bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk
seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).
Proses oksidasi
dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya
memakan waktu 2-3 hari
.
3.
Potensi Teh
Indonesia Di Pasar Internasional
Walaupun pengusahaan teh
di Indonesia semakin meluas, dari mulai
Sumatera Utara sampai ke Jawa Timur, namun perkebunan teh di Indonesia
dewasa ini berada dalam kondisi yang menurun (decline). Perkembangan areal
tanaman teh di Indonesia terus menurun sejak tahun 2002, sehingga pada
tahun 2009 hanya tersisa seluas 126 251 Ha dengan konsentrasi terbesar di
Jawa Barat, yaitu seluas 97 138 hektar
(77%); diikuti Jawa Tengah (8%) dan Sumatera Utara (4%).
Dari bentuk dan sifat pengusahannya, perkebunan teh di
Indonesia sebagian besar berupa Perkebunan Rakyat (46%), sisanya berupa
Perkebunan Besar Negara (30%) dan Perkebunan
Besar Swasta (24%). Perkebunan teh yang
diusahakan dalam bentuk Perkebunan Besar Negara/PTPN
misalnya, Perkebunan Teh Gunung Mas, Goalpara dan
Malabar di Jawa Barat. Sedangkan yang diusahakan dalam
bentuk Perkebunan Besar Swasta misalnya Perkebunan Teh Tambi,
Pagilaran dan Kemuning di Jawa Tengah).
Produksi teh di Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua macam,
yaitu teh hijau dan teh hitam.
Teh hijau adalah teh yang
proses produksinya tidak melalui proses fermentasi,
sedangkan teh hitam adalah teh yang dalam proses produksinya melalui
proses fermentasi.Agroindustri teh di Indonesia
telah dimulai sejak abad ke 18 dan
komoditas teh pernah tercatat sebagai penghasil
devisa negara yang cukup penting dalam
perekonomian nasional. Akan tetapi, sejalan dengan merosotnya
luas areal tanaman, produksi teh Indonesia juga
terus mengalami penurunan. Jika pada tahun 2008 masih
sebesar 137 499 ton, pada tahun 2009 turun menjadi 136 481
ton dan pada tahun 2010 hanya 129 200 ton.
Sebagai penghasil devisa negara,
pada tahun 2008 tercatat nilai ekspor teh olahan sebesar US $
162,8 juta, tahun 2009 sebesar US $ 174,4 juta, dan tahun
2010 mencapai US $ 184,9 juta atau meningkat 6%
dari tahun 2009. Sebagian besar (70%) teh Indonesia diekspor ehingga
Indonesia tercatat menjadi urutan keenam
eksportir teh dunia setelah Kenya, Sri
Lanka, India dan Vietnam. Negara tujuan
ekspor teh Indonesia adalah Jepang, Korea
Selatan, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Kondisi dan perkembangan agroindustri teh
Indonesia sendiri dalam periode 2007 –
2010, secara umum mengalami peningkatan, baik jumlah
perusahaan, produksi dan nilai produksi, kapasitas izin, utilisasi maupun
nilai investasi serta tenaga kerja yang diserap.
Namun demikian, peningkatan tersebut relatif
kecil sehingga tidak mampu memberikan sumbangan
berarti dalam perekonomian nasional
SUMBER:
Informasi menarik buat yang suka nge-teh :D
BalasHapus