Kamis, 15 Oktober 2015

TEH






1.     Pengertian

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh puih.



1.     Manfaat Teh

Ø  Sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh, juga ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah.  Manfaat ini dikarenakan adanya Polifenol pada Teh berupa katekin dan flavanol.
Ø  Dalam satu cangkir teh mengandung vitamin E sebanyak sekitar 100-200 IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Fungsinya menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi halus.
Ø  Vitamin C dalam Teh berfungsi juga sebagai antioksidan dan untuk meningkatkandayatubuh.
Ø  Vitamin A dalam Teh untuk mejaga kesehatan mata, hati, dan lain sebagainya.
Ø  Mencegah bau mulut, kerusakan gigi yang dilakukan oleh MONOCITRAT dan FLUORIDE (Menganese, Zinc, Potassium) dalam Teh.
Ø Membantu metabilisme makanan karena mengandung vitamin B komplek.






 
2.     Kelompok dan Pengelolaan Teh
Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalamioksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahanklorofil dan terlepasnya unsurtanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakanragi dan tidak adaetanolyang dihasilkan seperti layaknya prosesfermentasiyang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi  yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifatkarsinogenik. 
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:

Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.

Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).

Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari

.




3.     Potensi Teh Indonesia  Di Pasar Internasional
Walaupun  pengusahaan  teh    di  Indonesia semakin  meluas,  dari  mulai  Sumatera  Utara sampai ke Jawa Timur, namun perkebunan teh di Indonesia dewasa ini berada dalam kondisi yang menurun (decline). Perkembangan areal tanaman teh di Indonesia terus menurun sejak tahun 2002, sehingga pada  tahun 2009 hanya  tersisa seluas 126 251 Ha dengan konsentrasi terbesar di Jawa Barat,  yaitu  seluas  97  138  hektar  (77%);  diikuti Jawa Tengah (8%) dan Sumatera Utara (4%).
Dari bentuk dan sifat pengusahannya, perkebunan teh di Indonesia sebagian besar berupa Perkebunan Rakyat (46%), sisanya berupa Perkebunan Besar Negara  (30%)  dan  Perkebunan  Besar  Swasta (24%). Perkebunan  teh  yang  diusahakan  dalam bentuk  Perkebunan  Besar  Negara/PTPN misalnya,  Perkebunan  Teh  Gunung  Mas, Goalpara dan Malabar di Jawa Barat. Sedangkan yang  diusahakan  dalam  bentuk  Perkebunan Besar Swasta misalnya Perkebunan Teh Tambi, Pagilaran  dan  Kemuning  di  Jawa  Tengah). Produksi  teh di  Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua macam, yaitu teh hijau dan teh hitam. 
Teh  hijau  adalah  teh  yang  proses  produksinya tidak melalui  proses  fermentasi,  sedangkan  teh hitam adalah teh yang dalam proses produksinya melalui proses  fermentasi.Agroindustri  teh  di  Indonesia  telah  dimulai sejak  abad  ke  18  dan  komoditas  teh  pernah tercatat  sebagai  penghasil  devisa  negara  yang cukup  penting  dalam  perekonomian  nasional. Akan  tetapi, sejalan dengan merosotnya  luas areal tanaman,  produksi  teh  Indonesia  juga  terus mengalami  penurunan.  Jika  pada tahun  2008 masih sebesar 137 499  ton, pada  tahun 2009  turun menjadi 136 481 ton dan pada tahun 2010 hanya 129 200  ton.
Sebagai  penghasil  devisa  negara,  pada  tahun 2008  tercatat nilai ekspor  teh olahan sebesar US $ 162,8  juta,  tahun 2009 sebesar US $ 174,4  juta, dan tahun 2010 mencapai   US $ 184,9 juta   atau meningkat 6% dari  tahun 2009. Sebagian besar (70%) teh Indonesia diekspor ehingga Indonesia tercatat  menjadi  urutan  keenam  eksportir  teh dunia  setelah  Kenya,  Sri  Lanka,  India  dan Vietnam.  Negara  tujuan  ekspor  teh  Indonesia adalah  Jepang,  Korea  Selatan, Amerika  Serikat dan negara-negara Eropa.
Kondisi dan perkembangan agroindustri  teh Indonesia  sendiri  dalam  periode  2007  –  2010, secara  umum  mengalami  peningkatan,  baik jumlah perusahaan, produksi dan nilai produksi, kapasitas  izin, utilisasi maupun nilai  investasi serta tenaga  kerja  yang  diserap.  Namun  demikian, peningkatan  tersebut  relatif  kecil  sehingga  tidak mampu  memberikan  sumbangan  berarti  dalam perekonomian nasional







SUMBER:

1 komentar: